Review Pengantar Sosiologi
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah UAS Pengntar Sosiologi)
Dosen Pengampu:
Teguh Hidayatul Rachmad S.I.Kom.,M.Si.,M.A
Di susun oleh : Intan Shurullah Nurlayli
NIM : 140531100068 (B)
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
ILMU KOMUNIKASI
2014
KATA PENGANTAR
Asslamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat bimbingan dan petunjuknya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Review Pengantar Sosiologi” dengan baik.
Besar harapan penulis , makalah ini dapat bernilai baik, dan sesuai yang diharapkan oleh Dosen pengampu materi sosiologi. Penulis menyadari makalah yang disusun belum sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dala rangka penyempurnaan untuk pembuatan tugas makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya penulis ucapkan terima kasih.
Bangkalan, 20 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................
Kata Pengantar ....................................................................................
Daftar Isi .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................
C. Manfaat...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................
1. Pengertian Sosiologi ..................................................................
2. Pengertian bagan sosiologi .........................................................
3. Pengertian dan Macam-macam Paradigma...................................
4. Agen.........................................................................................
5. LenteraLanggudu ...................................................................................
6. Pengertian dan Macam-macam Masyarakat ................................
7. Rhole Theory ................................................................................
8. Teori-teori sosiologi dan Tokoh-tokoh ........................................
9. Kolerasi teori dengan fenomena di sekitar lingkungan .................
BAB III PENUTUP ..........................................................................
a. Kesimpulan ..............................................................................
b. Saran .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosiologi adalah salah satu bidang ilmu pengtahuan yang mempelajari tentang sosial atau masyarakat. Kajian di dalam ilmu sosiologi adalah masyarakat. Dan di dalam sebuah mayarakat sendiri sebelum terbentuknya sekumpulan masyarakat terdapat agen yaitu individu dari masyarakat. Agen tersebutlah yang merupakan kajian dari sosiologi.
Di dalam masyarakat seorang agen melakukan sosialisasi dan interaksi dengan yang lain untuk kelangsungan hidupnya. Kita dilahirkan di dunia dalam keadaan sendiri atau individu atau perseorangan, lantas apa tuga kita sebagai individu di dunia ini ?. Tugas kita yaitu bersosialisasi.
Dalam melakukan sosialisasi dengan orang lain kita harus melakukan sebuah komunikasi. Dalam teori Jarum Hipodermik yaitu bagaimana sebuah pesan disampaikan pada komunikan. Dengan komunikasi yang baik maka kita akan dapat bersosialisasi dengan baik pula.
Selain itu tugas kita sebagai agen kita juga mempunyai peran atau peranan di dalam masyarakat. Peran di dalam kelurga, pendidikan, agama, dan lain sebagainya. Dengan mempelajari sosiologi kita dapat mengetahui secara langsung bagaimana caraa-cara bersosialisasi dan juga dapat mengetahui masalah-masalah yang timbul dari dalam masyaaraakaat itu sendiri.
B. Rumusan masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat di tarik perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian sosiologi ?
2. Apa saja yang teraapat di dalam sosiologi ?
3. Apa pengertian paradigma sosiologi dan macam-macam paradigma sosiologi ?
4. Apa pengertian agen ?
5. Bagaimana kolerasi film pendek lentera langgudu dengan sosiologi ?
6. Apa pengertian masyarakat ?
7. Apa rhole theory ?
8. Apa saja teori-teori sosiologi dan para tokoh-tokoh sosiologi ?
9. Bagaimana kolerasi antara teori sosiologi dengan lingkungan anda ?
C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Sebagai bahan pembelajaran
2. Untuk menambah pengetahuan tentang sosiologi, bagaimana kita bersosialisasi, dan lebih peka dalam menganalisa kejadian di sekitar lingkungan social tempat kita berada.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan pengatahuan mengenai kajian masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis dan logis.
Sosiologi sebagai metode berarti sosiologi merupakan cara-cara berpikir untuk mengungkapkan realitas social dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata socius dan logos.Socius (teman), dan logos berasal dari bahasa Yunani yang artinya perkataan atau pembicaraan.Secara harfiah, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.
Beberapa tokoh sosiologi, memberikan definisi tentang sosiologi, diantaranya :
1. Sosiologi dapat didefenisikan sebagai studi ilmiah tentang masyarakat dan tentang aspek kehidupan manusia yang diambil dari “kehidupan di dalam masyarakat” (Ensiklopoedi Ilmi-Ilmu Sosial)
2. Auguste Comte berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.
3. J.A.A van DOORN dan C.J. LAMMARS mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
4. William F.Ogburn dn Meyer F.nimkoff mengemukakan bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi social, dan hasillnya organisasi social.
5. Roucek dan Warren mengemukakan bahwa, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan kelompok.
6. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur social, proses social, dan perubahan social.
2. Norma classic norma
Self interaction Society
Standart modern standart
Pengertian dari bagan diatas adalah Self sebagai diri berinteraksi dengan Society social masyarakat. Dimana dalam diri manusia sendiri memiliki norma dan nilai. Begitu juga dengan social masyarakat dimana terdapat juga norma, nilai. Dalam interkasi social tersebut meliputi interaksi individu dengan individu, invidu dengan kelompok , kelompok dengan kelompok dan masyarakat.
Interaksi social adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu, individu dengan kelompok dan antar kelompok.Nilai yaitu segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarkat dan merupakan sesuatu yang di idam-idamkan.Norma adalah wujud konkret dari nilai social.
3. Pengertian dan Macam-macam Paradigma Sosiologi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, paradigma dapat diartikan sebagai model dalam teori ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir (Alwi, 2002). Paradigma berasal dari bahasa Inggris paradigm yang berarti: model pola, contoh. Dalam kamus ilmiah populer, paradigma dapat diartikan sebagai contoh, tasrif, teladan, pedoman, dipakai untuk menunjukkan gugusan sistem pemikiran bentuk kasus dan polapemecahannya.
Menurut George Ritzer paradigma dalam sosiologi, yaitu (1) paradigma fakta sosial yang menyatakan bahwa struktur yang terdalam masyarakat mempengaruhi individu; (2) paradigma definisi sosial yang menyatakan bahwa pemikiran individu dalam masyarakat mempengaruhi struktur yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini sekalipun struktur juga berpengaruh terhadap pemikiran individu, akan tetapi yang berperanan tetap individu dan pemikirannya; (3) paradigma perilaku sosial yang menyatakan bahwa perilaku keajegan dari individu yang terjadi di masyarakat merupakan suatu pokok permasalahan. Dalam hal ini interaksi antarindividu dengan lingkungannya akan membawa akibat perubahan perilaku individu yang bersangkutan.
Di dalam masyarakat banyak sekali permasalahan yang dihadapi, baik berupa masalah yang ringan sampai yang paling berat. Dalam menghadapi masalah yang ada dalam masyarakat tersebut, masyarakat biasanya menggunakan cara atau pola pikir tertentu ketika memandang suatu fakta atau keadaan yang terjadi dalam masayarakat. Pola pikir masyarakat dalam memandang suatu fakta sosial itulah yang di sebut dengan paradigma sosiologi.Di dalam paradigma sosiologi, ada beberapa unsur ilmu sehingga paradigma sosiologi dipandang sebagai suatu disiplin ilmu yang bisa dijadikan sebagai acuan atau landasan dalam penelitian mengenai problem-problem sosial.
- Macam-macam paradigma sosiologi :
a. Paradigma kritis yaitu mengkritisi semua bidang ilmu.
b. Paradigma konrivism yaitu memandang bahwa kerja itu menghasilkan.
c. Paradigma fakta sosial ini merupakan sumbangsih dari pemikiran Durkheim yang didasarkan atas karyanya The Rules of Sociological Method (1895) dan Suicide (1897). Paradigma fakta sosial dirintis Durkheim sebagai antitesis atas tesis Comte dan Herbert Spencer.Menurut Durkheim, pokok bahasan sosiologi haruslah mengenai studi fakta sosial. Pembahasan mengenai paradigma fakta sosial terdiri dari struktur sosial, dan institusi sosial seperti norma-norma, nilai, adat-istiadat, dan segala aturan yang bersifat memaksa diluar kehendak manusia.
4. Agen
Untuk menyebut individu di dalam sosiologi adalah “Agen”.
Agen terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Agen Mikro (Person) yang mempelajari tentang dirinya, dan latar belakang. Metode yang digunakan adalah fenomenalogi yaitu bagaimana seseorang diteliti dengan attitude, language, dan sebagainya.
2. Agen Meso (Society) yang mempelajari tentang masyarakat.
3. Agen Makro (Globalisasi) mencakup hal yang lebih luas.
Agen makro, meso, dan mikro tergantung pada latar belakang agen.
Sosiologi makro menggunakan sudut pandang structural, menggunakan sudut pandang klasik Durkheim. Perumusan Durkheim menunjukkan bahwa pokok perhatian sosiologi ialah tatanan meso dan makro, karena fakta social mengacu instuisi yang mengendalikan individu dalam masyarakat. Durkheim berpandangan bahwa sosiologi adalah ilmu masyarakat dan mempelajari institusi.
Unit analisis dari sosiologi makro ini adalah masyarakat sebagai suatu system social. “Collins” dalam teori sosiologi makro ini adalah teori evolusi, teori system, teori fungsionalis, teori ekonomi politik, teori konflik, dan perubahan social.
5. Lentera Langgudu
Dalam video tersebut menceritakan seorang Diah Septyadari lulusan Sarjana Dokter Hewan dari Universitas Gajah Mada Djogjakarta.Diah mengabdikan diri sebagai guru muda di SDN Soro Afu, Bima- NTB.
Melihat dari aspek agen mikro dimana agen mikro(person) adalah individu
yang mempelajari tentang dirinya, dan latar belakang. Metode yang digunakan adalah fenomenalogi yaitu bagaimana seorang diteliti dengan attitude, language, dan sebagainya.Dalam video tersebut latar belakang agen yang bukan seorang pendidik, melainkan lulusan sarjana dokter hewan dari UGM yang mengabdi sebagai pengajar muda di Bima-NTB tepatnya di SDN Soro Afu.Dengan kemauan dan hati yang mulia Diah rela mengajar di tempat tersebut dengan kondisi geografis, social, dan infrastruktur yang bisa dikatakan belum cukup baik. Tetapi dengan tekadnya dan dengan segala pengalaman yang pernah ia jalani selama berkuliah di UGM Diah praktikkan dalam dunia sebenarnya di SDN Soro Afu.
Dari aspek agen messo(society) individu atau agen yang mempelajari tentang
masyarakat. Dengan keadaan geografis, social, dan budaya juga infrastruktur yang belum memadai agen Diah dengan murah hati dan kemauannya dia berusaha untuk mengajar anak-anak SDN Soro Afu. Diah mengajari mereka dengan terlebih dahulu mempelajari, mengamati lingkungan sekolah dan kebiasaan dan kemauan dari anak-anak didik.Kemudian membuat metode pembelajaran yang sesuai dengan mereka.Diah mengajar dengan bekal pengalaman-pengalaman dan prestasi di kampusnya dulu.Dengan mempelajari lingkungan tempat Diah mengajar agen dapat dengan mudah mengajari anak-anak didiknya.
Selanjutnya adalah agen makro (globalisasi) mencakup hal yang lebih luas.
Melihat letak geografis Bima Nusa Tenggara Barat yang keadaannya masih jauh jika di bandingkan dengan tampat-tempat yang lain, hal itu menjadi tantangan baru bagi agen Diah beserta tenaga pendidik yang lain untuk memajukan daerah tersebut setara dengan tempat atau daerah-daerah yang lain terutama dalam bidang pendidikan.
6. Pengertian dan Macam-macam Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan
membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma social tertentu dalam waktu yang cukup lama.
Menurut Ken Plummer masyarakat adalah pertemuan antara individu dengan individu lain.
Masyarakat ada dua macam yaitu :
1. Masyarakat yang ada karena diadakan. Contoh pertemuan dengan teman-teman di kampus yang bermula dengan tujuan yang sama yaitu menuntut ilmu, dalam pertemuan tersebut terbentuklah masyarakat yang ada karena diadakan.
2. Masyarakat yang ada karena tidak sengaja. Contoh pertemuan dengan sesama penyuka kopi atau sepeda.
7. Rhole Theory
Peran melibatkan pola penciptaan produk sebagai lawan dari perilaku atau
tindakan-tindakan produk dari sosiologi adalah agen itu sendiri. Dan agen mempunyai peran tersendiri.Strategi dan struktur organisasi terbukti mempengaruhi peran dan persepsi peran atau role perception.
Lima aspek penting dari peran yaitu :
1. Peran itu bersifat impersonal : posisi peran itu sendiri akan menentukan harapannya bukan individunya.
2. Peran berkaitan dengan perilaku kerja (task behavior)-yaitu perilaku yang diharpkan dalam suatu pekerjaan tertentu.
3. Peran sulit dikendalikan-(role clarity and role ambiguity)
4. Peran dapat dipelajari dengan cepat dan dapat menghasilkan beberapa perubahan perilaku utama.
5. Peran dan pekerjaan (jobs) itu tidaklah sama.
Teori peran ada empat golongan :
1) Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi social
2) Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut
3) Kedudukan orang-orang dalam perilaku
4) Kaitan diantara orang dan perilaku.
Interaksi social ada dua golongan :
a. Actor (pelaku)
b. Target (sasaran) atau orang lain (other)
Biddle and Thomas: Empat istilah tentang perilaku dalam kaitannya dengan
peran :
a. Expectation (Harapan)
b. Norm (norma) Secord & Backman (1964) “norma” hanya merupakan salah satu bentuk “harapan”.
c. Performance (Wujud perilaku)
d. Evaluation (Penilaian) dan sanction (sanksi) penilaian maupun sanksi menurut Biddle & Thomas dapat datang dari orang lain.
8. Teori-teori Sosiologi dan Tokoh-Tokohnya
Teori-teori adalah alat untuk memahami kenyataan. Teori sebagai alat untuk
menyatakan hubungan sistematik antara fenomena atau gejala yang hendak diteliti. Teori sosiologi selalu lahir dari kenyataan sosiologi.Sosiologi tesebut merupakan refleksi dari keadaan masyarakat yang digambarkannya. Karena pada kenyataannya tidak ada masyarakat yang tidak mengalami perubahan. Dia akan tumbuh seiring dengan perkembangan masyarakat itu sendiri. Seiring perkembangan realitas yang ada di masyarakat.
Nama tokoh Masa Dedikasi Teori-teorinya
Auguste Comte Prancis 1798-1857 • Social statics dan social dynamics
• Hukum Tiga Tahap
Emile Durkheim Prancis 1858-1917 • Kenyataan Fakta Sosial
• Karakteristik Fakta Sosial
• Fakta social material dan nonmaterial
Karl Marx Jerman 1818-1883 • Alienasi
• Teori Konflik
• Pertentangan Kelas (Teori Kelas)
Max Weber Jerman 1864-1920 • Tindakan Sosial
George Simmel Jerman 1858-1918 • Teori pertukaran nilai
• Uang Dan Nilai
Perkembangan Teori Sosiologi di Prancis
a) AUGUSTE COMTE (1798-1857)
Comte berpendirian bahwa masyarakat merupakan bagian dari alam dan bahwa memperoleh pengetahuan tentang masyarakat menunutut penggunaan metode-metode penelitian empiris dari ilmu-ilmu alam lainnya, merupakan sumbangannya ang tak terhingga nilanya terhadap perkembangan sosiologi.Social statics dan social dynamicsComte membagi sosiologi menjadi dua bagian, yaitu apa yang disebut dengan social statics dan social dynamics. Dengan social statics dimaksudkannya sebagai suatu studi tentang hokum-hukum aksi dan reaksi antara bagian-bagian dari suatu system social. Bagian yang paling penting dari sosiologi menurut Comte adalah apa yang disebutnya dengan social dynamics, yang didefinisikannya sebagai teori tentang perkembangan dan kemajuan masyarakat manusia.Social statics dimaksudkan Comte sebagai teori tentang wajib daar masyarakat.Sekalipun social statics merupakan bagian yang lebih elementer dalam sosiologi tetapi kedudukannya tidak begitu penting dibandingkan social dynamic.Fungsi dari social static adalah untuk mencari hukum-hukum tentang aksi dan reaksi dari pada berbagai bagian di dalam suatu system social.
Hukum Tiga TahapHokum ini menjelaskan bahwa masyarakat-masyarakat (atau manusia) berkembang melalui tiga tahap utama, tahap-tahap ini ditentukan menurut cara berpikir yang dominan: teologis, metafisik, dan positif.
Tahap teologis merupakan periode yang paling lama dalam sejarah manusia, dan untuk analisa terperinci maka Comte membaginya kedalam periode fetisisme, politeisme dan monoteisme.
Tahap metafisik terutama merupakan tahap transisi antara tahap teologis dan positif. Tahap ini ditandai oleh satu kepercayaan akan hokum-hukum alam yang asasi yang dapat ditemukan dengan akal budi.
Tahap positif ditandai oleh kepercayaan akan data empiris sebagai data pengetahuan terakhir.
b) EMILE DURKHEIM (1858-1917)
Kenyataan Fakta SosialDi dalam bab petama dari Rules, Durkheim
mendifinisikan fakta social sebagai cara-cara bertindak, berpikir dan merasa, yang berada diluar indiidu dan dimuati dengan sebuah kekuatan memaksa, yang karenanya hal-hal itu mengontrol individu itu. Fakta social, menurut pendapatnya, ‘berada diluar’ diri individu dalam arti bahwa fakta itu dating kepadanya dari diluar dirinya sendiri dan menguasai tingkah lakunya.
Karakteristik Fakta SosialPertama, gejala social bersifat eksternal
terhadap individu. Karakteristik fakta social yang Kedua adalah bahwa fakta itu memaksa individu. Jelas bagi Durkheim bahwa individu dipaksa, di bimbing, di yakinkan, didorong atau dengan cara tertentu di pengaruhi oleh pelbagai tipe fakta social dalam lingkungan sosialnya.Karakteristik fakta social yang Ketiga adalah bahwa fakta itu bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam suatu masyarakat.
Fakta social material dan nonmaterialDurkheim membedakan dua tipe ranah fakta social, yaitu material dan nonmaterial. Fakta material diwakili oleh gaya arsitektur, bentuk teknologi, hokum dan perundang-undangan.Durkheim membagi fakta social nonmaterial menjadi empat jenis; Moraitas, kesadaran kolektif, representasi kolektif dan arus social.
Perkembangan Teori Sosiologi di Jerman
a) KARL MARX (1818-1883)
Alienasi
Analisa Marx tentang alenasi merupakan respons terhadap perubahan
ekonomis, social, dan politis yang dia lihat di sekelilingnya. Berkaitan dengan hal ini, Marx mengembangkan suatu pengertian penting; Sistem ekonomi kapitalis adalah sebab utama alienasi.Alienasi terdiri dari empat unsure dasar.Pertama, para pekerja di dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari aktifitas produktif mereka.Kedua, pekerja tidak hanya teralienasi dari aktivitas-aktivitas produktif, akan tetapi juga dari tujuan aktivitas-aktivitas tersebut.Ketiga, para pekerja di dalam kapitalisme teralienasi dari sesame pekerja.Keempat, para pekerja dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari potensi kemanusiaan mereka sendiri.
Teori Konflik
Teori konflik melihat elemen-elemen dan komponen-komponen dalam masyarakat merupakan suatu persaingan dengan kepentingan yang berbeda sehingga pihak yang satu selalu berusaha menguasai pihak yang lain. Pihak yang kuat berusaha menguasai pihak yang lemah.Dengan demikian konflik menjadi tak terhindarkan.Asumsi dasar teori konflik adalah.
a. Struktur dan jaringan dalam masyarakat merupakan persaingan antar
kepentingan dan bahkan saling bertentangan satu sama lain.
b. Sehingga dalam kenyataan menunjukkan bahwa system sosial dalam
masyarakat menimbulkan konflik.
c. Karena konflik adalah sesuatu yang tak terelak, maka konflik menjadi
salah satu cirri dari system sosial.
d. Konflik ini tampak dalam kepentingan-kepentingan dalam kelompok –
kelompok masyarakat yang berbeda-beda.
e. Selain itu konflik juga terjadi dalam pembagian sumber-sumber daya
dan kekuasaan yang tidak merata dan tidak adil.
Sehingga konflik menungkinkan terjadinya perubahan-perubahan
dalam masyarakat. Dan perubahan yang akan terjadi tentu saja perubahan ke arah yang lebih baik atau bisa juga sebaliknya.
Pertentangan Kelas (Teori Kelas) Ada dua macam kelas yang
ditemukan Marx ketika menganalisi kapitalisme: yaitu kelas borjuis dan kelas proletar. Kelas borjuis merupakan nama khusus untuk para kaum kapitalis dalam ekonomi modern. Mereka memiliki alat-alat produksi dan mempekerjakan pekerja upahan.
b) MAX WEBER (1864-1920)
Tindakan SosialBagi Weber, sosiologi adalah suatu ilmu yang berusaha memahami tindakan-tindakan social dengan menguraikannya dengan menerangkan sebab-sebab tindakan tersebut.Weber memisahkan empat tindakan social di dalam sosiologinya, yaitu apa yang disebut:
Zweck Rational (Rasionalitas instrumental), yaitu tindakan social yang menyandarkan diri kepada pertimbangan-pertimbangan manusia yang rasional ketika menanggapi lingkungan eksternalnya.
Wert Rational (Rasionalitas yang berorientasi nilai), yaitu tindakan social yang rasional, namun yang mendasarkan diri kepada suatu-suatu nilai absolute tertentu.
Affectual (tindakan afektif), yaitu suatu tindakan social yang timbul karena dorongan atau motivasi yang sifatnya emosional.
Tradisional, yaitu tindakan social yang didorong dan berorientasi kepada
tradisi masa lampau.
c) GEORGE SIMMEL (1858-1918)
Teori Pertukaran Nilai Teori ini berangkat dari asumsi dasar ‘do ut des”
artinya saya memberisupaya engkau juga memberi. Menurut Goerge Simmel peletak toeri ini,semua kontak di antara manusia bertolak dari skema memberi danmemdapatkan kembali dalam jumlah yang sama.
Uang Dan Nilai Secara umum Simmel berpendapat bahwa orang menciptakan nilai dengan menciptakan objek, memisahkan dirinya dari objk-objek tersebut, dan selanjutnya berusaha mengatasi jarak, kendala dan kesulitan.Semakin besar kesulitan untuk mendapatkan suatu objek maka semakin besar pula nilainya.Prinsup umumnya adalah bahwa nilai benda berasal dari kemampuan orang untuk menjarakkan dirinya secara tepat dengan objeknya.
Dalam konteks umum nilai inilah Simmel mendiskusikan uang.Dalam ranah ekonomi, uang berperan dalam menciptakan jarak dengan objek yang ditawarkan diri jadi sarana untuk mengatasi jarak tersebut.Nilai uang yang melekat pada objek dalam ekonomi modrn menyebabkan kita berjarak darinya; kita tidak dapat memperolehnya tanpa uang. Kesulitan untuk mendapatkan uang dan objek-objek tersebut menjadikannya bernilai bagi kita.
9. Korelasi teori dengan fenomena di sekitar lingkungan
Korelasi teori dengan fenomena dalam lingkungan disekitar adalah.
Sebagai mahkluk social kita saling membutuhkan satu sama lain untuk melangsungkan kehidupan. Contoh bergotong royong, saling bersilaturahmi, tolong menolong, dan lain sebagainya.
Penulis disini sebagai agen :
1. Pertama agen mikro latar belakang sebagai mahasiswa, yang tugasnya adalah belajar, dalam belajar agen disini bersosialisasi dengan lingkungan dimana dia belajar, di kampus, di tempat tinggal dan masyarakat.
2. Sebagai agen messo, penulis mempelajari dan mengamati bagaimana lingkungan masyarakat di mana tinggal dan belajar.
3. Agen makro, mencakup hal yang lebih luas, dimana penulis sebagai agen disini bersosialisasi dengan teman-teman yang berasal dari berbagai daerah, dimana agen juga mengetahui bagimana budaya-budaya di daerah lain.
Peran penulis dalam menentukan harapannya (impersonal) sukses dalam perkuliahan dan dalam dunia kerja.
Peran sebagai mahasiswa berharap agar lebih baik dalam belajar dan menuntaskan semua mata kuliah dengan baik, dan lulus sesuai dengan target.
Peran sulit dikendalikan dimana sebagai mahasiswa penulis juga berperan sebagai karyawan. Jadi harus bisa menempatkan diri sesuai dengan keadaan,posisi.
Peran dapat dipelajari, kita dapat mempelajari peran kita bagaimana peran kita di kampus ketika berkuliah, bagaimana peran kita di rumah dalam membantu orang tua, dan peran sebagai masyarakat dalam bersosialisasi dengan lingkungan tempat kita tinggal.
Bab III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Sosiologi adalah salah satu bidang ilmu pengtahuan yang mempelajari tentang
sosial atau masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan pengatahuan mengenai kajian masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis dan logis.
Macam-macam paradigma sosiologi; Paradigma kritis, Paradigma konrivism, Paradigma fakta. Agen terbagi menjadi tiga, yaitu : agen mikro, messo, dan makro. Lima aspek penting dari peran yaitu; peran bersifat impersonal, peran berkaitan dengan perilaku kerja, peran sulit dikendalikan, peran dapat dieplajari, peran dan pekerjaan tidak sama.
Korelasi teori dengan fenomena dalam lingkungan disekitar adalah.
Sebagai mahkluk social kita saling membutuhkan satu sama lain untuk melangsungkan kehidupan. Contoh bergotong royong, saling bersilaturahmi, tolong menolong, dan lain sebagainya.
b. Saran
Untuk perbaikan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang bermanfaat dan dapat membantu pembelajaran dalam perkuliahan :
1. Dengan kita mempelajari sosiologi, kita dapat dengan mudah bersosialisasi dengan masyarakat. Dan juga kita dapat mengetahui apa saja hal-hal atau permasalahan yang terdapat di dalamnya.
2. Mempermudah dalam proses pembelajaran atau penyampaian materi sosiologi, bagaiamana mahasiswa memahami materi dengan baik.
3. DAFTAR PUSTAKA
4. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe5lTZ_7lyf1lCQ2KO85ffJ2CxeN5Vw0cRKusHjZWN0f93Fy3RaFibB_9AnrJCzzlTb493AdRRyK7s16TA-a1pRW_sAuwe3sDGfv8GSk6gersRQrOKPR2oL5jnBtj1NFRqVBjkDVImnCnF/s1600/Bagan-Sosiologi-122013.jpg
5. http://sumber-ilmu-islam.blogspot.com/2014/04/pengertian-paradigma-sosiologi.html
6. http://www.hamzahpalalloi.web.id/2011/06/paradigma-sosiologi-dan-teorinya.html
7. http://hmjaf.blogspot.com/2011/03/pendahuluan-istilah-teori-sosiologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar