Senin, 18 Mei 2015

Cerita Lagi

       Renungan dan persaan saat pertama kali berada di daratan yang sama tetapi berbeda wilayah.  Merasakan hidup jauh dari rumah dan keluarga. Belajar dengan suasana dan teman yang berbeda. Cukup menngesankan dengan buliran air mata yang sering muncul tib-tiba tatkala hati dan pikiran sangat sesak. Untuk kalian teman-teman ku.. terimakasih banyak karena telah menerima ku sebagai teman, mungkin. Maafkan atas ketidak sukaan ku terhadap kalian yang mungkin tidak akan pernah aku ucapkan secara langsung. Tetapi bagaimana pun itu, raca cinta pertemanan ini melebihi rasa ketidak sukaan itu. Karena satu alasan, disini kita berjuang bersama dan saling membutuhkan satu sama lain. Mersakan tidur bersama teman sekamar dan teman yang lain. Saling berkeluh kesah tentang hari yang kita jalani. Makan bersama Dian dan Eny.
       Mungkin saat ini konflik yang berarti belum dimulai. Tapi.. sungguh aku tidak mengharapkan itu. Meski terkadang kita selalu membuat kesalahan-kesalan kecil. Yah tak apalah, anggap saja itu pembelajaran hidup untuk kita saling menghargai, memahami, dan mencintai. Aku rasa pertemuan kita sudah menjadi takdir dan sudah memang rencana Allah.. indah yah..  tak disangka, dan ini bukan suatu kebetulan. Bagaimana ini semua dapat dikatakan kebetulan jika semuanya kita jalani bersama.
       Pahit manisnya kita berada disini belum kita rasakan benar-benar. Tapi suatu saat nanti rasa itu pasti menghampiri kita, dan harapanku semoga kita saling menguatkan. Dalam hidup, kita pasti berubah. Yah seperti kamarku ini. Sudah hampir lebih 5 kali si desaign interior ulung “enychan” merombak total kamar kita demi kenyamanan bersama. Aku hanya menuruti dan membantu sedikit, karena aku selalu sibuk sendiri . Bukan berarti tidak memikirkan teman sekamar. Tapi memang itu bagian si eny, karena dia lumayan cewe super “lazy” ehehehe...... i am sorry sist... tapii jangan dikira, meski dia Mrs. Lazy, sekali beraksi semuanya kinclooooooong total tak tanggung-tanggung. Sama sih seperti Intan juga, jika penyakit bersihnya kambuh semua sudut kosan dia bersihkan. Dari atas lantai 2 hingga teras lantai 1. Wwuuuiissshhh it’s emejiing bener bukan ??  yah begitulah kita.
        Masing-masing invidu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Seperti si Dian yang lumayan enak masakannya. Tapii Dian selalu menyendiri dalam sangkarnya. Hingga kita juluki dia “autis”. Bayangkan saja, kamarku ramai serai ramainya. Dia tetap bertapa dalam kamar. Meski kami panggil 3 kali plus hadiah piring cantik, jika dia tidak berhasrat untuk menampakkan diri. Maka hilanglah harapan untuk dia menampakkan batang hidungnya. Yah sekali pun muncul itu tidak lebih dari 10 menit. Dia lebih patuh pada blue notebooknya -__-. Sama halnya sih seperti Eny yang tak jarang bahkan sering sekali rajin membaca Hp-nya. Anak yang rajin. Sungguh rajin “membaca FF” -_-. Bagaimana dengan Intan ?. Hah dia selalu sibuk dengan dunianya sendiri. Entah tawaf kosan, gangguin teman-teman kosan, pacaran sama cowoknya, ngerjain tugas, ngajakin jalan-jalan terus meski tak kesampaian, kerja banting-banting. Yaa begitulah engga jelas kan ?. Masih mending dua anak itu memiliki pekerjaan tetap yang konsisten.
       Ehhmm... menurutku diantara kita ber3 yang paling leader adalah si Dian. Padahal hakikatnya aku-lah yang paling  leader diantara mereka berdua  dan Dian adalah magnae . Mungkin karena tingkahku yang konyol jadi aku sangat tak nampak tua . Kalau si Eny mah tengah-tengah, dari segi umur dan sikap kali ya. Meski sikapnya selalu nomer 3.
       Hheeemmmm...... tau engga ?. mereka para penghuni kos sering muji kamar ku dan Eny. Karena apa, kamar kita adalah yang paling luas menurut pandangan mata mereka dan yang lebih nyata, lampu kamar kita paling special terang benderang dibanding kamar-kamar yang lain. Hooreeeeeeee...............    asala kalian tahau ya. Dibalik keluasan kamar kita. Pikiran kita sebenarnya sempit penuh dengan pikiran-pikiran hari esok untuk meraih Sukses. Sama halnya dengan kamar kalian yang penuh seperti kapal meledak. Heheheh maaf bercanda.
       Maka dari penuhnya pikiran kita-lah Enychan selalu menyulap kamar ini menjadi lebih baik untuk membuat pikiran kita lebih baik dalam berpikir. Eeccchhiiieeee.....  bukankah ada yang bilang “Tempat tinggalmu mencerminkan pikiran dan kepribadianmu” Intan SNL mengatakan . Demikian dan terimakasih renungan hidup kali ini . Saaampaiii Jumpaa *peluk hangat dan senyum manis*....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar