Makalah PKN
CONTOH PRAKTEK KEHIDUPAN BERDEMOKRASI
(Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah PKN)
Dosen Pengampu : Agus Wahyudi
Disusun oleh
Intan Shurullah Nurlayli 140531100068
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR. WB
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, bimbingan, petunjukNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses Operasional Publik Relations” dengan baik.
Besar harapan kami makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari makalah yang kami susun ini belum sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.
Bangkalan, 04 Maret 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi Pancasila adalah system pemerintahan yang dianut oleh negara
Indonesia, dalam penyelenggaraannya rakyat Indonesia mengadakan pesta demokrasi yang dilakukan setiap 5 tahun sekali. Yang dimulai dengan pemilihan kepala desa, pemilihan bupati, pemilihan gubernur, pemilihan dewan perwakilan rakyat, dan pemillihan presiden.
Pancasila sebagai landasan ideal bagi bangsa Indonesia memiliki arti bahwa Pancasila merupakan pandangan hidup jiwa bangsa, kepribadian bangsa, tujuan dan cita-cita, cita-cita hukum bangsa dan negara, serta cita-cita moral bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakanng di atas rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa contoh dari kasus-kasus demokrasi pancasila yang terdapat di masing-masing daerah ?
2. Bagaimana sikap anda sebagai mahasiswa ?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah :
1. Mengtahui masalah atau kasus yang terjadi di dalam wilayah masing-masing daerah yang berhubungan demokrasi pancasila.
2. Menambah wawasan atau pengetahuan tentang mata kuliah PKN utamanya demokrasi
3. Agar dapat lebih memahami tentang praktek-praktek kehidupan berdemokrasi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kecurangan dalam penghitungan suara
Pada beberapa bulan yang lalu Kecamatan Talango menyelenggarakan pesta demokrasi pemilihan kepala desa. Pemilihan tersebut serentak dilaksanakan di beberapa desa, salah satunya pemilihan kepala desa yang di selenggarakan di desa Poteran. Dalam pelaksanannya terdapat kecurangan yang dilakukan oleh orang-orang atau oknum yang memalsukan atau mamanipulasi surat suara. Dimana terdapat banyak suarat suara ganda pada salah satu calon kepala desa.
Tentu hal pemalsuan atau penggandaaan surat suara dilakukan agar dapat memenangkan salah satu calon pilkades tersebut. kasus demokrasi tersebut sangatlah tidak sesuai dengan demokrasi pancasila.
2. Korelasi kasus dengan demokrasi pancasila
Demokrasi pancasila merupakan sarana atau alat bagi bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan negara. Jadi kasus tersebut sangat tidak mencerminkan demokrasi yang bersih dan demokrasi pancasila yang sebenarnya. Demokrasi yang seharusnya dilakukan bersandikan hukum, dan menghargai hak-hak asasi manusia.
Dalam memilih pemimpin kita harus dituntut untuk jujur dan memilih dari hati nurani. Bukan dari iming-iming dan praktik-praktik seperti money politik. Demokrasi harus dilaksanakan secara jujur dan adil. Dalam kasus tersebut sangatlah nampak bahwa dari pihak kandidat dan oknum yang menggandakan surat suara tersebut tidak jujur dan merugikan masyarakat dan calon kandidat yang lain.
3. Sikap sebagai mahasiswa
Dalam kasus seperti ini, penulis yang berperan sebagai mahasiswa harus peka dengan keadaan sekitar lingkungan, mengamati apa yang terjadi, sebab akibat hal itu terjadi sehingga, dia dapat ikut andil dalam perannya dalam menciptakan demokrasi pancasila.
Selain itu, dapat memahami masalah yang terjadi. Sehingga dapat menjadi penengah atau pencari jalan keluar dari berbagai macam masalah yang terjadi. Dari kesemuanya maka kita akan mewujudkan demokrasi pancasila yang sebenarnya yang dampaknya akan membuat bangsa indonesia lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar