12
KARAKTER OPINI PUBLIK
(Floyd
Allpord)
1.
PERILAKU
MANUSIA INDIVIDU-INDIVIDU
Opini muncul melalui latar belakang budaya, berita
yang berkembang, atau
pengalaman
dari setiap pribadi atau individu-individu. Dari berkembangnya berita atau isu
maka opini dapat terbentuk, yang kemudian setiap individu-individu meresponnya
dengan berpendapatmengeluarkan opininya. Pendapat dari setiap pribadi sangat
diperlukan dalam terbentuknya opini publik, yang kemudian topik atau wacana
yang diperbincangkan dapat terealisasikan. Setiap individu memiliki kepentingan
tersendiri dalam kaitannya mengeluarkan opini.
Masyarakat membentuk pengalaman
pribadi tiap individu. Kemudian pengalaman pribadi menentukan sikap dan opini
individu ketika menghadapi persoalan tertentu. Kumpulan individu membentuk
sikap dan opini publik.
Contoh :
Seperti
dalam pemilihan presiden atau pemilihan umum lainnya, tiap-tiap
individu
memiliki hak untuk memilih dan berpendapat. Seorang calon pemimpin tentu
memimiliki progam-program atau rencana yang kemudian hal itu diperbincangkan
oleh khalayak luas, dan setiap invidu memiliki opini atau pendapat tersendiri
dengan pilihannya.
2.
MENYATAKAN
SECARA VERBAL
Opini disampaikan secara langsung dengan perkataan,
tulisan, tindakan,
percakapan
secara langsung. Dalam menyampaikan opini kita bebas mengeluarkan ide, pikiran,
pendapat dengan bebas namun dapat dipertanggung jawabkan.
Opini dapat dinyatakan secara aktif
maupun secara pasif. Opini dapat dinyatakan secara verbal, terbuka dengan
kata-kata yang dapat ditafsirkan secara jelas, ataupun melalui pilihan-pilihan
kata yang sangat halus dan tidak secara langsung dapat diartikan. Opini dapat
pula dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol
tertulis, pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain.
Contoh : Opini yang termuat dalam media
cetak yaitu berupa tulisan-tulisan dari pembaca yang terdapat di kolom-kolom
opini. Dalam media elktronik seperti televisi, radio ada beberapa program yang
di khususkan untuk publik menyalurkan opininya. Contoh lain lagi seperti
kampanye, dengan sepanduk-sepanduk atau atribut yang digunakan para pendukung.
3. MEREKA TAMPIL (UNTUK
MENGEKSPRESIKAN KATA) KEPADA BANYAK ORANG atau MELIBATKAN BANYAK INDIVIDU
Opini publik melibatkan banyak individu. Seperti
dalam pengertian opini
publik
sendiri yaitu pendapat kelompok masyarakat atau sintesa dari pendapat dan
diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan
kepentingan. Namun, dalam menentukan opini publik, yang dihitung bukanlah
jumlah mayoritasnya (numerical majority)
melainkan mayoritas yang efektif (effective
majority), (wikipedia.org). Jumlah orang yang terlibat (number of persond involved) yaitu opini publik mensyaratkan
besarnya masyarakat yang menaruh perhatian terhadap isu tertentu.
Maksud
disini yaitu, apabila jumlah yang terlibat banyak belum tentu efektif, tetapi
mayoritas yang efektif dapat mengeluarkan opini-opini yang kuat dan dapat
dipertanggun jawabkan, sehingga isu yang di bahas bisa mendapatkan titik temu.
Karena opini publik adalah pendapat umum, maka dibutuhkan publik yang banyak,
tidak dapat dikatakan opini publik apabila hanya berbentuk opini pribadi atau
personal.
Contoh
: Pada wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) banyak masyarakat yang menolak
kenaikan harga tersbut, yang berarti masyarakat mempunyai pendapat tersendiri
dalam kebijakan kenaikan BBM. Kenaikan harga bahan pokok yang sering menjadi
perbincangan dan menjadi opini publik.
4. MEREKA DISTIMULASIKAN dan DIARAHKAN
OLEH BEBERAPA OBJEK PENGETAHUAN atau SITUASI UNIVERSAL (SECARA LUAS)
Objek atau permasalahan yang di perbincangkan dalam
opini publik bersifat
umum
dan dikenal secara luas.Dalam opini publik masalah atau subjek yang di
perbincangkan adalah isu atau berita yang kontroversial. Sehingga apabila isu
tersebut bersifat kontroversial maka banyak kalangan atau khalayak yang dapat
mengeluarkan opininya yang sesuai dan memiliki kepentingan dengan isu yang
berkembang.
Contoh
: Peristiwa G30 SPKI dimana partai komunis yang ingin mengubah ideologi bangsa
Indonesia yang sebelumya Pancasila, mereka berusaha merubah menjadi komunis.
Peristiwa tersebut banyak diketahui oleh banyak orang bahkan seluruh rakyat
Indonesia, yang kemudian hal ini mendapat pertentangan dari pihak-pihak yang
memperjuangkan Indonesia dengan ideologi Pancasila.
5. OBJEK dan SITUASI PENTING UNTUK
ORANG BANYAK
Opini publik terkait dengan kepentingan orang
banyak, juga untuk kebijakan
kebijakan
yang diterapkan pemerintah kepada masyarakat maka perlu adanya opini publik.
Mengapa opini publik penting untuk orang banyak ?. karena opini publik
diperlukan dalam beberapa bidang dan menjadi kekuatan sosial. Opini publik
merupakan penghubung antara sosial dan politik, makhluk sosial dan individu.Opini
publik kaitannya dengan politik, karena dalam bidang politik opini dibutuhkan
untuk membuat suatu kebijakan.
Contoh : Kebijakan, pembuatan atau
perubahan Per Undang-undangan. Pemilihan presiden dan wakil president,
pemilahan wakil Dewan Perwakilan Rakyat, dan lain sebagainya.
6. MEREKA MEWAKILI TINDAKAN atau
KESIAPAN UNTUK DISETUJUI atau TIDAK DISETUJUI
Opini publik sesuai dengan kemauan orang banyak.Jika
suatu wacana
ditanggapi
dengan mayoritas publik menolak, maka bisa jadi wacana tersebut gagal
terealisasikan. Namu, apabila suatu wacana ditanggapi dengan mayoritas banyak
yang mendukung, kemungkinan besar wacana tersebut akan terwujud.
Contoh
: Pada era presinden Soeharto beliau dapat dikategorikan sebagai opinion
leader, dimana Soeharto seorang TNI dan orang partai tentu memiliki kekuasaan.
Dalam kampanyenya untuk pemilihan presiden Soeharto menyuruh orang-orang
dikalangan pemerintahan, dan kalangan TNI untuk memilih partainya. Para pendukung
Soeharto tentu akan memilihnya, karena terdapat tekanan didalamnya.
7. MEREKA MELAKUKAN DENGAN KESADARAN
BAHWA ORANG LAIN BEREAKSI TERHADAP BEBERAPA SITUASI DENGAN CARA YANG SAMA
Topik yang berkembang yang kemudian memunculkan
opini publik dari
berbagai
kalangan yang memiliki kepentingan direspon oleh publik yang menyimak, dalam
hal ini ada feedback antara opinion leader dan publik.Dalam artian isu tersebut disadari atau disimak oleh publik,
dan kesadaran tersebut di praktikkan dengan balasan atau respon dari publik.
Opini dibentuk dari kesadaran masyaakat tentang reaksi yang sama terhadap
objek.
Contoh
: Naiknya harga kebutuhan pokok yang semua kalangan merasakan dampaknya, yang
kemudian memunculkan reaksi bisa berupa opini publik, atau demo.
8. SIKAP atau PENDAPAT MEREKA dengan
KESIAPAN INDIVIDU UNTUK MENGEKPERSIKAN
Mereka yang ber-opini atau publik mengekspresikan
apa yang mereka
sampaikan
dengan tindakan, seperti perkataan langsung atau melalui tulisan, sesuai dengan
faktor munculnya opini publik salah satunya yaitu pernyataan opini (expression of opinion). Ketika suatu
isu dibuat atau wacana yang sedang berkembang menjadi topik didalam masyarakat,
biasanyahal tersebut akan mengundang publik untuk ber-opini. Tersalurkannya
sebuah isu atau opini yaitu melalui media, media massa maupun media elktronik. Publik yang dalam hal ini adalah
sejumlah orang yang mempunyai minat, kepentingan atau kegemaran yang sama, akan
merespon isu yang berkembang melalui media-media yang dapat menyalurkan
opininya tersebut. Sikap dan kesiapan atau respon tersebut merupakan ekpresi
dari opini publik.
Contoh
: Seseorang yang menyalurkan opininya melalui media massa di koran, atau
interaksi yang dilakukan melalui media elktronik televisi. Dalam kampanye
yaitu baliho, spanduk.
9.
INDIVIDU
MELAKUKAN PERILAKU TERSEBUT, atau DIATUR UNTUK MELAKUKAN HAL ITU, SATU SAMA
LAIN TIDAK HARUS ADA DALAM SATU KERUMUNAN atau TEMPAT
Dalam menyampaikan opini setiap individu tidaklah
harus dalam kondisi satu
tempat
atau satu wilayah, karena opini publik bersifat umum atau universal (secara luas). Karena biyasanya opini publik berkaitan
dengan kebijakan pemerintah, maka sifatnya universal.
Dalam menyamaikan atau menylurkan opini piblik, tidak harus dalam kondisi atau
di tempat yang sama.
Contoh
: Pada peristiwa Trisakti, dimana demo terjadi dimana-mana, tidak haya di Ibu
Kota Jakarta. Semu mahasiswa melakukan demo, dengan tujuan dan maksud yang
sama.
10. MEREKA BERSIFAT MENENTANG atau
MENDUKUNG UNTUK MENCAPAI SESUATU (FENOMENA OPINI PUBLIK KONTRAS DENGAN HUKUM
DAN ADAT)
Dalam
ber-opini setiap individu tidaklah sama. Masing-masing memiliki
pandangan atau pendapat
yang berbeda. Terdapat pihak yang mendukung pro
dan pihak yang tidak mendukung kontra
terhadap wacana atau isu-isu yang di angkat dalam opini publik, atau sesuatu
hal yang disampaikan oleh opinion leader yang berkaitan kebijakan dan lain
sebagainya.
Dalam kajian publik, terdapat
beberapa macam publik yang salah satunya adalah publik yang memihak yang
disebut dengan proponents, pihak yang
menentang opponents, dan pihak yang
tidak peduli uncommited. Pengertian
publik sendiri yaitu sejumlah orang yang mempunyai minat, kepentingan atau
kegemaran yang sama. Sehingga dalam karakteristik opini publik terdapat publik
yang setuju dan bersedia terhadap opini dan pihak yang tidak setuju.
Contoh
: Pada kampanye calon presiden dimana Jokowi dan Prabowo masing-masing memiliki
publik yang berbeda dan publik yang setuju dan tidak setuju, mendukung atau tidak. Contoh lain adalah, Ibu kos yang
mengadakan rapat terkait dengan kenaikan harga kos. Dalam rapat itu anak-anak
atau penghuni kos adalah publiknya, dimana mereka dapat menyampaikan
pendapatnya mengenai kenaikan kos. Setiap individu mempunyai persepsi berbeda
mengenai kenaikan harga tersebut. Kemudian publik (anak kos) akan berpendapat
sendiri (opinion pribadi) yang selanjutnya berubah dan bertambah dengan opini
penghuni kos yang lain, dan menjadi opini publik yang disampaikan kepada Ibu
kos sehingga akan terjadi kesepakatan didalamnya.
11. MEMILIKI UPAYA atau TUJUAN KE ARAH
YANG SAMA, MEMILIKI KARAKTER YANG BERBEDA SETIAP INDIVIDU TIDAK SELARAS dan
BERLAWANAN.
Dalam opini publik terdapat unsur-unsur
pertentangan. Salah satu faktor
pemicu
munculnya opini publik adalah adanya isu (presense
of an issue); situasi kontemporer yang mungkin tidak terdapat kesepakatan,
terdapat unsur kontroversi didalamnya, dan isu mengandung konflik kontemporer,
(Bernard Henseyy,1990).
Tidak
semua publik setuju atau berpihak pada isu yang berkembang. Menurut Onong
Uchjana Effendy dalam arah opini publik yaitu, terdapat pihak yang mendukung
opini yang terdapat di lapangan-setuju (positif).
Pihak tidak mendukung-ragu ragu (netral),
dan pihak yang tidak mendukung-tidak setuju (negatif).
Contoh : Ibu kos menaikkan harga kosan,
terdapat penghuni kos yang setuju, ada pula yang menolak dengan kenaikan harga
dan ada yang hanya diam.
12. MEREKA CUKUP KUAT dan BANYAK,
MENIMBULKAN KEMUNGKINAN BAHWA MEREKA EFEKTIF DALAM MENCAPAI TUJUAN.
Efektif dalam mencapai
objektifitas maksudnya adalah karena opini publik
melibatkan banyak
pendapat-pendapat dari individu-individu maka menimbulkan kemungkinan bahwa
akan menciptakan suatu keputusan, karena opini-opini yang cukup kuat.
Contoh
: Lengsernya presiden Soeharto yang diktator, sehingga masyarakat bertindak
untuk mengganti presiden yang baru. Karena opini publik dari masyaarakat dan
dari semua kalangan, mereka cukup kuat dan massa yanng banyak sehingga
kemungkinan besar hal itu efektif untuk mencapai tujuan.
Referensi :
Olli, Helena, dan Novi
Erlita. 2011. Opini Publik. Jakarta: PT. Indeks.