Review
Pengantar Sosiologi
(Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata kuliah
UAS Pengntar Sosiologi)
Dosen Pengampu:
Teguh
Hidayatul Rachmad S.I.Kom.,M.Si.,M.A
Di susun oleh : Intan Shurullah Nurlayli
NIM : 140531100068 (B)
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
ILMU KOMUNIKASI
2014
KATA
PENGANTAR
Asslamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat bimbingan dan petunjuknya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Review Pengantar Sosiologi”
dengan baik.
Besar
harapan penulis , makalah ini dapat bernilai baik, dan sesuai yang diharapkan
oleh Dosen pengampu materi sosiologi. Penulis menyadari makalah yang disusun
belum sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dala rangka
penyempurnaan untuk pembuatan tugas makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya
penulis ucapkan terima kasih.
Bangkalan, 20 Desember 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
SAMPUL
............................................................................................
Kata Pengantar
....................................................................................
Daftar Isi .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................
A. Latar Belakang
............................................................................
B. Rumusan Masalah
............................................................................
C. Manfaat...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................
1. Pengertian Sosiologi
..................................................................
2. Pengertian bagan sosiologi
.........................................................
3. Pengertian dan Macam-macam Paradigma...................................
4. Agen.........................................................................................
5. LenteraLanggudu
...................................................................................
6. Pengertian
dan Macam-macam Masyarakat ................................
7. Rhole
Theory ................................................................................
8. Teori-teori
sosiologi dan Tokoh-tokoh ........................................
9. Kolerasi
teori dengan fenomena di sekitar lingkungan .................
BAB III
PENUTUP ..........................................................................
a. Kesimpulan
..............................................................................
b. Saran
.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
..........................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sosiologi adalah salah satu bidang ilmu pengtahuan yang mempelajari tentang
sosial atau masyarakat. Kajian di dalam ilmu sosiologi adalah masyarakat. Dan di dalam
sebuah mayarakat sendiri sebelum terbentuknya sekumpulan masyarakat terdapat
agen yaitu individu dari masyarakat. Agen tersebutlah yang merupakan kajian
dari sosiologi.
Di dalam
masyarakat seorang agen melakukan sosialisasi dan interaksi dengan yang lain
untuk kelangsungan hidupnya. Kita dilahirkan di dunia dalam keadaan sendiri
atau individu atau perseorangan, lantas apa tuga kita sebagai individu di dunia ini ?. Tugas kita yaitu
bersosialisasi.
Dalam
melakukan sosialisasi dengan orang lain kita harus melakukan sebuah komunikasi.
Dalam teori Jarum Hipodermik yaitu
bagaimana sebuah pesan disampaikan pada komunikan. Dengan komunikasi yang baik
maka kita akan dapat bersosialisasi dengan baik pula.
Selain
itu tugas kita sebagai agen kita juga mempunyai peran atau peranan di dalam
masyarakat. Peran di dalam kelurga, pendidikan, agama, dan lain sebagainya.
Dengan mempelajari sosiologi kita dapat mengetahui secara langsung bagaimana
caraa-cara bersosialisasi dan juga dapat mengetahui masalah-masalah yang timbul
dari dalam masyaaraakaat itu sendiri.
B.
Rumusan masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat di
tarik perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian
sosiologi ?
2.
Apa saja yang teraapat
di dalam sosiologi ?
3.
Apa pengertian
paradigma sosiologi dan macam-macam paradigma sosiologi ?
4.
Apa pengertian agen
?
5.
Bagaimana kolerasi
film pendek lentera langgudu dengan sosiologi ?
6.
Apa pengertian
masyarakat ?
7.
Apa rhole theory ?
8.
Apa saja teori-teori
sosiologi dan para tokoh-tokoh sosiologi ?
9.
Bagaimana kolerasi
antara teori sosiologi dengan lingkungan anda ?
C.
Manfaat
Manfaat
dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
Sebagai bahan
pembelajaran
2.
Untuk menambah
pengetahuan tentang sosiologi, bagaimana kita bersosialisasi, dan lebih peka
dalam menganalisa kejadian di sekitar lingkungan social tempat kita berada.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Sosiologi
Sosiologi
sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan pengatahuan mengenai kajian masyarakat dan kebudayaan
yang disusun secara sistematis dan logis.
Sosiologi
sebagai metode berarti sosiologi merupakan cara-cara berpikir untuk
mengungkapkan realitas social dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Secara
etimologis, sosiologi berasal dari kata socius
dan logos.Socius (teman), dan logos
berasal dari bahasa Yunani yang artinya perkataan atau pembicaraan.Secara
harfiah, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.
Beberapa
tokoh sosiologi, memberikan definisi tentang sosiologi, diantaranya :
1.
Sosiologi dapat
didefenisikan sebagai studi ilmiah tentang masyarakat dan tentang aspek
kehidupan manusia yang diambil dari “kehidupan di dalam masyarakat” (Ensiklopoedi Ilmi-Ilmu Sosial)
2.
Auguste Comte
berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia
sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan
sesamanya.
3.
J.A.A van DOORN dan
C.J. LAMMARS mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
4.
William F.Ogburn dn
Meyer F.nimkoff mengemukakan bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi social, dan hasillnya organisasi social.
5.
Roucek dan Warren
mengemukakan bahwa, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan
kelompok.
6.
Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
struktur social, proses social, dan perubahan social.
2. Pengertian
dari bagan diatas adalah Self sebagai
diri berinteraksi dengan Society
social masyarakat. Dimana dalam diri manusia sendiri memiliki norma dan nilai.
Begitu juga dengan social masyarakat dimana terdapat juga norma, nilai. Dalam
interkasi social tersebut meliputi
interaksi individu dengan individu, invidu dengan kelompok , kelompok dengan kelompok
dan masyarakat.
Interaksi
social adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu, individu
dengan kelompok dan antar kelompok.Nilai yaitu segala sesuatu yang dianggap
baik dan benar oleh anggota masyarkat dan merupakan sesuatu yang di idam-idamkan.Norma
adalah wujud konkret dari nilai social.
3.
Pengertian
dan Macam-macam Paradigma Sosiologi
Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, paradigma dapat diartikan sebagai model dalam
teori ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir (Alwi, 2002). Paradigma berasal
dari bahasa Inggris paradigm yang berarti: model pola, contoh. Dalam kamus
ilmiah populer, paradigma dapat diartikan sebagai contoh, tasrif, teladan,
pedoman, dipakai untuk menunjukkan gugusan sistem pemikiran bentuk kasus dan
polapemecahannya.
Menurut
George Ritzer paradigma dalam sosiologi, yaitu (1) paradigma fakta sosial yang
menyatakan bahwa struktur yang terdalam masyarakat mempengaruhi individu; (2)
paradigma definisi sosial yang menyatakan bahwa pemikiran individu dalam
masyarakat mempengaruhi struktur yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini
sekalipun struktur juga berpengaruh terhadap pemikiran individu, akan tetapi
yang berperanan tetap individu dan pemikirannya; (3) paradigma perilaku sosial
yang menyatakan bahwa perilaku keajegan dari individu yang terjadi di
masyarakat merupakan suatu pokok permasalahan. Dalam hal ini interaksi
antarindividu dengan lingkungannya akan membawa akibat perubahan perilaku
individu yang bersangkutan.
Di
dalam masyarakat banyak sekali permasalahan yang dihadapi, baik berupa masalah
yang ringan sampai yang paling berat. Dalam menghadapi masalah yang ada dalam
masyarakat tersebut, masyarakat biasanya menggunakan cara atau pola pikir
tertentu ketika memandang suatu fakta atau keadaan yang terjadi dalam masayarakat.
Pola pikir masyarakat dalam memandang suatu fakta sosial itulah yang di sebut
dengan paradigma sosiologi.Di dalam paradigma sosiologi, ada beberapa unsur
ilmu sehingga paradigma sosiologi dipandang sebagai suatu disiplin ilmu yang
bisa dijadikan sebagai acuan atau landasan dalam penelitian mengenai
problem-problem sosial.
-
Macam-macam
paradigma sosiologi :
a.
Paradigma kritis yaitu
mengkritisi semua bidang ilmu.
b.
Paradigma konrivism
yaitu memandang bahwa kerja itu menghasilkan.
c.
Paradigma fakta sosial
ini merupakan sumbangsih dari pemikiran Durkheim yang didasarkan atas karyanya The Rules of Sociological Method (1895)
dan Suicide (1897). Paradigma fakta
sosial dirintis Durkheim sebagai antitesis atas tesis Comte dan Herbert
Spencer.Menurut Durkheim, pokok bahasan sosiologi haruslah mengenai studi fakta
sosial. Pembahasan mengenai paradigma fakta sosial terdiri dari struktur
sosial, dan institusi sosial seperti norma-norma, nilai, adat-istiadat, dan
segala aturan yang bersifat memaksa diluar kehendak manusia.
4.
Agen
Untuk
menyebut individu di dalam sosiologi adalah “Agen”.
Agen terbagi menjadi tiga, yaitu :
1.
Agen Mikro (Person)
yang mempelajari tentang dirinya, dan latar belakang. Metode yang digunakan
adalah fenomenalogi yaitu bagaimana seseorang diteliti dengan attitude,
language, dan sebagainya.
2.
Agen Meso (Society)
yang mempelajari tentang masyarakat.
3.
Agen Makro
(Globalisasi) mencakup hal yang lebih luas.
Agen makro, meso, dan
mikro tergantung pada latar belakang agen.
Sosiologi makro menggunakan
sudut pandang structural, menggunakan sudut pandang klasik Durkheim. Perumusan
Durkheim menunjukkan bahwa pokok perhatian sosiologi ialah tatanan meso dan
makro, karena fakta social mengacu instuisi yang mengendalikan individu dalam
masyarakat. Durkheim berpandangan bahwa sosiologi adalah ilmu masyarakat dan
mempelajari institusi.
Unit analisis dari
sosiologi makro ini adalah masyarakat sebagai suatu system social. “Collins”
dalam teori sosiologi makro ini adalah teori evolusi, teori system, teori fungsionalis,
teori ekonomi politik, teori konflik, dan perubahan social.
5.
Lentera
Langgudu
Dalam video tersebut menceritakan
seorang Diah Septyadari lulusan Sarjana Dokter Hewan dari Universitas Gajah
Mada Djogjakarta.Diah mengabdikan diri sebagai guru muda di SDN Soro Afu, Bima-
NTB.
Melihat
dari aspek agen mikro dimana agen mikro(person) adalah individu
yang
mempelajari tentang dirinya, dan latar belakang. Metode yang digunakan adalah
fenomenalogi yaitu bagaimana seorang diteliti dengan attitude, language, dan
sebagainya.Dalam video tersebut latar belakang agen yang bukan seorang
pendidik, melainkan lulusan sarjana dokter hewan dari UGM yang mengabdi sebagai
pengajar muda di Bima-NTB tepatnya di SDN Soro Afu.Dengan kemauan dan hati yang
mulia Diah rela mengajar di tempat tersebut dengan kondisi geografis, social,
dan infrastruktur yang bisa dikatakan belum cukup baik. Tetapi dengan tekadnya
dan dengan segala pengalaman yang pernah ia jalani selama berkuliah di UGM Diah
praktikkan dalam dunia sebenarnya di SDN Soro Afu.
Dari
aspek agen messo(society) individu
atau agen yang mempelajari tentang
masyarakat.
Dengan keadaan geografis, social, dan budaya juga infrastruktur yang belum memadai agen Diah dengan murah
hati dan kemauannya dia berusaha untuk mengajar anak-anak SDN Soro Afu. Diah mengajari mereka dengan
terlebih dahulu mempelajari, mengamati lingkungan sekolah dan kebiasaan dan
kemauan dari anak-anak didik.Kemudian membuat metode pembelajaran yang sesuai
dengan mereka.Diah mengajar dengan bekal pengalaman-pengalaman dan prestasi di
kampusnya dulu.Dengan mempelajari lingkungan tempat Diah mengajar agen dapat
dengan mudah mengajari anak-anak didiknya.
Selanjutnya
adalah agen makro (globalisasi)
mencakup hal yang lebih luas.
Melihat
letak geografis Bima Nusa Tenggara Barat yang keadaannya masih jauh jika di
bandingkan dengan tampat-tempat yang lain, hal itu menjadi tantangan baru bagi
agen Diah beserta tenaga pendidik yang lain untuk memajukan daerah tersebut
setara dengan tempat atau daerah-daerah yang lain terutama dalam bidang
pendidikan.
6.
Pengertian
dan Macam-macam Masyarakat
Masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan
membina
kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma social tertentu
dalam waktu yang cukup lama.
Menurut Ken Plummer masyarakat adalah pertemuan antara individu dengan
individu lain.
Masyarakat
ada dua macam yaitu :
1. Masyarakat
yang ada karena diadakan. Contoh pertemuan dengan teman-teman di kampus yang
bermula dengan tujuan yang sama yaitu menuntut ilmu, dalam pertemuan tersebut
terbentuklah masyarakat yang ada karena diadakan.
2. Masyarakat
yang ada karena tidak sengaja. Contoh pertemuan dengan sesama penyuka kopi atau
sepeda.
7.
Rhole
Theory
Peran melibatkan pola
penciptaan produk sebagai lawan dari perilaku atau
tindakan-tindakan
produk dari sosiologi adalah agen itu sendiri. Dan agen mempunyai peran
tersendiri.Strategi dan struktur organisasi terbukti mempengaruhi peran dan
persepsi peran atau role perception.
Lima aspek penting dari peran yaitu :
1. Peran
itu bersifat impersonal : posisi peran itu sendiri akan menentukan harapannya
bukan individunya.
2. Peran
berkaitan dengan perilaku kerja (task
behavior)-yaitu perilaku yang diharpkan dalam suatu pekerjaan tertentu.
3. Peran
sulit dikendalikan-(role clarity and role
ambiguity)
4. Peran
dapat dipelajari dengan cepat dan dapat menghasilkan beberapa perubahan
perilaku utama.
5. Peran
dan pekerjaan (jobs) itu tidaklah
sama.
Teori peran ada empat golongan :
1) Orang-orang
yang mengambil bagian dalam interaksi social
2) Perilaku
yang muncul dalam interaksi tersebut
3) Kedudukan
orang-orang dalam perilaku
4) Kaitan
diantara orang dan perilaku.
Interaksi social ada dua golongan :
a. Actor
(pelaku)
b. Target
(sasaran) atau orang lain (other)
Biddle
and Thomas: Empat istilah tentang perilaku dalam
kaitannya dengan
peran :
a. Expectation
(Harapan)
b. Norm
(norma) Secord & Backman (1964)
“norma” hanya merupakan salah satu bentuk “harapan”.
c. Performance
(Wujud perilaku)
d. Evaluation
(Penilaian) dan sanction (sanksi) penilaian maupun sanksi menurut Biddle & Thomas dapat datang dari
orang lain.
8.
Teori-teori
Sosiologi dan Tokoh-Tokohnya
Teori-teori adalah alat
untuk memahami kenyataan. Teori sebagai alat untuk
menyatakan
hubungan sistematik antara fenomena atau gejala yang hendak diteliti. Teori
sosiologi selalu lahir dari kenyataan sosiologi.Sosiologi tesebut merupakan
refleksi dari keadaan masyarakat yang digambarkannya. Karena pada
kenyataannya tidak ada masyarakat yang
tidak mengalami perubahan. Dia akan tumbuh seiring dengan perkembangan
masyarakat itu sendiri. Seiring perkembangan realitas yang ada di masyarakat.
|
Nama tokoh
|
Masa Dedikasi
|
Teori-teorinya
|
|
Auguste Comte
|
Prancis 1798-1857
|
·
Social statics dan social dynamics
·
Hukum Tiga Tahap
|
|
Emile Durkheim
|
Prancis 1858-1917
|
·
Kenyataan Fakta Sosial
·
Karakteristik Fakta Sosial
·
Fakta social material dan
nonmaterial
|
|
Karl Marx
|
Jerman 1818-1883
|
·
Alienasi
·
Teori Konflik
·
Pertentangan Kelas (Teori Kelas)
|
|
Max Weber
|
Jerman 1864-1920
|
·
Tindakan Sosial
|
|
George Simmel
|
Jerman 1858-1918
|
·
Teori pertukaran nilai
·
Uang Dan Nilai
|
Perkembangan
Teori Sosiologi di Prancis
a)
AUGUSTE
COMTE (1798-1857)
Comte
berpendirian bahwa masyarakat merupakan bagian dari alam dan bahwa memperoleh
pengetahuan tentang masyarakat menunutut penggunaan metode-metode penelitian
empiris dari ilmu-ilmu alam lainnya, merupakan sumbangannya ang tak terhingga
nilanya terhadap perkembangan sosiologi.Social statics dan social dynamicsComte
membagi sosiologi menjadi dua bagian, yaitu apa yang disebut dengan social
statics dan social dynamics. Dengan social statics dimaksudkannya sebagai suatu
studi tentang hokum-hukum aksi dan reaksi antara bagian-bagian dari suatu
system social. Bagian yang paling penting dari sosiologi menurut Comte adalah
apa yang disebutnya dengan social dynamics, yang didefinisikannya sebagai teori
tentang perkembangan dan kemajuan masyarakat manusia.Social statics dimaksudkan
Comte sebagai teori tentang wajib daar masyarakat.Sekalipun social statics
merupakan bagian yang lebih elementer dalam sosiologi tetapi kedudukannya tidak
begitu penting dibandingkan social dynamic.Fungsi dari social static adalah
untuk mencari hukum-hukum tentang aksi dan reaksi dari pada berbagai bagian di
dalam suatu system social.
Hukum Tiga TahapHokum
ini menjelaskan bahwa masyarakat-masyarakat (atau manusia) berkembang melalui
tiga tahap utama, tahap-tahap ini ditentukan menurut cara berpikir yang
dominan: teologis, metafisik, dan positif.
Tahap
teologis
merupakan periode yang paling lama dalam sejarah manusia, dan untuk analisa
terperinci maka Comte membaginya kedalam periode fetisisme, politeisme dan
monoteisme.
Tahap
metafisik
terutama merupakan tahap transisi antara tahap teologis dan positif. Tahap ini
ditandai oleh satu kepercayaan akan hokum-hukum alam yang asasi yang dapat
ditemukan dengan akal budi.
Tahap positif ditandai oleh kepercayaan akan data
empiris sebagai data pengetahuan terakhir.
b)
EMILE
DURKHEIM (1858-1917)
Kenyataan
Fakta SosialDi dalam bab petama dari Rules,
Durkheim
mendifinisikan
fakta social sebagai cara-cara bertindak, berpikir dan merasa, yang berada
diluar indiidu dan dimuati dengan sebuah kekuatan memaksa, yang karenanya
hal-hal itu mengontrol individu itu. Fakta social, menurut pendapatnya, ‘berada
diluar’ diri individu dalam arti bahwa fakta itu dating kepadanya dari diluar
dirinya sendiri dan menguasai tingkah lakunya.
Karakteristik Fakta SosialPertama,
gejala social bersifat eksternal
terhadap individu. Karakteristik fakta
social yang Kedua adalah bahwa fakta itu memaksa individu. Jelas bagi
Durkheim bahwa individu dipaksa, di bimbing, di yakinkan, didorong atau dengan
cara tertentu di pengaruhi oleh pelbagai tipe fakta social dalam lingkungan
sosialnya.Karakteristik fakta social yang Ketiga
adalah bahwa fakta itu bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam
suatu masyarakat.
Fakta social material dan nonmaterialDurkheim
membedakan dua tipe ranah fakta social, yaitu material dan nonmaterial. Fakta
material diwakili oleh gaya arsitektur, bentuk teknologi, hokum dan
perundang-undangan.Durkheim membagi fakta social nonmaterial menjadi empat
jenis; Moraitas, kesadaran kolektif, representasi kolektif dan arus social.
Perkembangan Teori Sosiologi di
Jerman
a)
KARL MARX (1818-1883)
Alienasi
Analisa
Marx tentang alenasi merupakan respons terhadap perubahan
ekonomis, social, dan politis yang
dia lihat di sekelilingnya. Berkaitan dengan hal
ini, Marx mengembangkan suatu pengertian penting; Sistem ekonomi kapitalis
adalah sebab utama alienasi.Alienasi
terdiri dari empat unsure dasar.Pertama, para pekerja di dalam
masyarakat kapitalis teralienasi dari aktifitas produktif mereka.Kedua,
pekerja tidak hanya teralienasi dari aktivitas-aktivitas produktif, akan tetapi
juga dari tujuan aktivitas-aktivitas tersebut.Ketiga, para pekerja di
dalam kapitalisme teralienasi dari sesame pekerja.Keempat, para pekerja
dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari potensi kemanusiaan mereka sendiri.
Teori Konflik
Teori
konflik melihat elemen-elemen dan komponen-komponen dalam masyarakat merupakan
suatu persaingan dengan kepentingan yang berbeda sehingga pihak yang satu
selalu berusaha menguasai pihak yang lain. Pihak yang kuat berusaha menguasai
pihak yang lemah.Dengan demikian konflik menjadi tak terhindarkan.Asumsi dasar
teori konflik adalah.
a.
Struktur
dan jaringan dalam masyarakat merupakan persaingan antar
kepentingan
dan bahkan saling bertentangan satu sama lain.
b. Sehingga dalam kenyataan menunjukkan
bahwa system sosial dalam
masyarakat
menimbulkan konflik.
c.
Karena
konflik adalah sesuatu yang tak terelak, maka konflik menjadi
salah
satu cirri dari system sosial.
d. Konflik ini tampak dalam
kepentingan-kepentingan dalam kelompok –
kelompok
masyarakat yang berbeda-beda.
e.
Selain itu
konflik juga terjadi dalam pembagian sumber-sumber daya
dan
kekuasaan yang tidak merata dan tidak adil.
Sehingga
konflik menungkinkan terjadinya perubahan-perubahan
dalam masyarakat. Dan perubahan yang
akan terjadi tentu saja perubahan ke arah yang lebih baik atau bisa juga
sebaliknya.
Pertentangan
Kelas (Teori Kelas) Ada dua macam kelas
yang
ditemukan
Marx ketika menganalisi kapitalisme: yaitu kelas borjuis dan kelas proletar.
Kelas borjuis merupakan nama khusus untuk para kaum kapitalis dalam ekonomi
modern. Mereka memiliki alat-alat produksi dan mempekerjakan pekerja upahan.
b) MAX
WEBER (1864-1920)
Tindakan SosialBagi
Weber, sosiologi adalah suatu ilmu yang berusaha memahami tindakan-tindakan
social dengan menguraikannya dengan menerangkan sebab-sebab tindakan
tersebut.Weber memisahkan empat tindakan social di dalam sosiologinya, yaitu
apa yang disebut:
Zweck Rational (Rasionalitas
instrumental), yaitu tindakan social
yang menyandarkan diri kepada pertimbangan-pertimbangan manusia yang rasional
ketika menanggapi lingkungan eksternalnya.
Wert Rational (Rasionalitas yang
berorientasi nilai), yaitu tindakan social
yang rasional, namun yang mendasarkan diri kepada suatu-suatu nilai absolute
tertentu.
Affectual (tindakan afektif),
yaitu suatu tindakan social yang timbul karena dorongan atau motivasi yang
sifatnya emosional.
Tradisional,
yaitu tindakan social yang didorong dan berorientasi kepada
tradisi
masa lampau.
c) GEORGE SIMMEL
(1858-1918)
Teori Pertukaran Nilai Teori ini berangkat dari asumsi dasar ‘do ut des”
artinya saya memberisupaya engkau juga memberi.
Menurut Goerge Simmel peletak toeri ini,semua kontak di antara manusia bertolak
dari skema memberi danmemdapatkan kembali dalam jumlah yang sama.
Uang Dan Nilai Secara
umum Simmel berpendapat bahwa orang menciptakan nilai dengan menciptakan objek,
memisahkan dirinya dari objk-objek tersebut, dan selanjutnya berusaha mengatasi
jarak, kendala dan kesulitan.Semakin besar kesulitan untuk mendapatkan suatu
objek maka semakin besar pula nilainya.Prinsup umumnya adalah bahwa nilai benda
berasal dari kemampuan orang untuk menjarakkan dirinya secara tepat dengan
objeknya.
Dalam konteks umum
nilai inilah Simmel mendiskusikan uang.Dalam ranah ekonomi, uang berperan dalam
menciptakan jarak dengan objek yang ditawarkan diri jadi sarana untuk mengatasi
jarak tersebut.Nilai uang yang melekat pada objek dalam ekonomi modrn
menyebabkan kita berjarak darinya; kita tidak dapat memperolehnya tanpa uang. Kesulitan
untuk mendapatkan uang dan objek-objek tersebut menjadikannya bernilai bagi
kita.
9.
Korelasi
teori dengan fenomena di sekitar lingkungan
Korelasi teori dengan
fenomena dalam lingkungan disekitar adalah.
Sebagai
mahkluk social kita saling membutuhkan satu sama lain untuk melangsungkan
kehidupan. Contoh bergotong royong, saling bersilaturahmi, tolong menolong, dan
lain sebagainya.
Penulis disini sebagai agen :
1. Pertama
agen mikro latar belakang sebagai mahasiswa, yang tugasnya adalah belajar,
dalam belajar agen disini bersosialisasi dengan lingkungan dimana dia belajar,
di kampus, di tempat tinggal dan masyarakat.
2. Sebagai
agen messo, penulis mempelajari dan mengamati bagaimana lingkungan masyarakat
di mana tinggal dan belajar.
3. Agen
makro, mencakup hal yang lebih luas, dimana penulis sebagai agen disini
bersosialisasi dengan teman-teman yang berasal dari berbagai daerah, dimana
agen juga mengetahui bagimana budaya-budaya di daerah lain.
ü Peran
penulis dalam menentukan harapannya (impersonal) sukses dalam perkuliahan dan
dalam dunia kerja.
ü Peran
sebagai mahasiswa berharap agar lebih baik dalam belajar dan menuntaskan semua
mata kuliah dengan baik, dan lulus sesuai dengan target.
ü Peran
sulit dikendalikan dimana sebagai mahasiswa penulis juga berperan sebagai
karyawan. Jadi harus bisa menempatkan diri sesuai dengan keadaan,posisi.
ü Peran
dapat dipelajari, kita dapat mempelajari peran kita bagaimana peran kita di
kampus ketika berkuliah, bagaimana peran kita di rumah dalam membantu orang
tua, dan peran sebagai masyarakat dalam bersosialisasi dengan lingkungan tempat
kita tinggal.
Bab
III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Sosiologi adalah salah satu
bidang ilmu pengtahuan yang mempelajari tentang
sosial atau masyarakat.
Sosiologi sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan pengatahuan mengenai kajian masyarakat dan kebudayaan
yang disusun secara sistematis dan logis.
Macam-macam paradigma sosiologi; Paradigma kritis,
Paradigma konrivism, Paradigma fakta. Agen terbagi menjadi tiga, yaitu : agen
mikro, messo, dan makro. Lima aspek penting dari peran yaitu; peran bersifat
impersonal, peran berkaitan dengan perilaku kerja, peran sulit dikendalikan,
peran dapat dieplajari, peran dan pekerjaan tidak sama.
Korelasi teori dengan
fenomena dalam lingkungan disekitar adalah.
Sebagai
mahkluk social kita saling membutuhkan satu sama lain untuk melangsungkan
kehidupan. Contoh bergotong royong, saling bersilaturahmi, tolong menolong, dan
lain sebagainya.
b.
Saran
Untuk
perbaikan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang bermanfaat dan dapat
membantu pembelajaran dalam perkuliahan :
1. Dengan kita mempelajari sosiologi, kita dapat dengan
mudah bersosialisasi dengan masyarakat. Dan juga kita dapat mengetahui apa saja
hal-hal atau permasalahan yang terdapat di dalamnya.
2. Mempermudah dalam proses pembelajaran atau penyampaian
materi sosiologi, bagaiamana mahasiswa memahami materi dengan baik.
3.
DAFTAR
PUSTAKA