Minggu, 13 September 2015

Ungkapan Rasa Kekecewaan

Seneng banget rasanya bisa menulis kembali, mencurahkan isi hati dan pikiran. Meski tulisan-tulisannya tetap begitu-begitu saja. Maklum lah baru belajar, ehehehe.. Guys.. kalian pernah engga sih merasa diri kalian bodoh ?, merasa dicurangi ?, merasa dibodohi, merasa berbaik hati, malah apa yang kita dapat tidak sesuai dengan apa yang telah kita beri atau yang telah kita lakukan ??. yah.. mungkin diantara kita pernah merasakan hal semacan itu. Nah.. lantas apa sih yang biayasanya kalian lakukan ketika ada beberapa hal semacam itu yang membuat hati ini tidak nyaman ?. Kalian bisa kasih komentar mengenai hal tersebut di kolom komentar, kita sharing yah guys.. *.*
                Ini semacam perilaku, sikap, yang awalnya tentu baik tetapi hasilnya mengecewakan yah. Hal seperti itu bisa saja dilakukan oleh kita sendiri tanpa kita sadari mungkin, atau saudara, sahabat, teman, atau siayapa sajalah bisa. Contoh nih yah.. ada seorang teman yang meminjam buku catatan tugas kita.
Loe : eh Gue kamu udah ngerjain tugas mata kuliah ini engga ?
Gue : oh iya loe, aku udah ngerjain.
Loe : aku boleh lihat engga ?
Gue : boleh, boleh ... (kan Cuma lihat doang kan yah, jadi sepertinya engga masalah)
Loe : ehm... seperti ini. Boleh engga aku pinjem ?
Gue : wah... engga bisa loe, soalnya aku masih harus negrjain yang lainnya. (awalnya sih engga masalah, kenapa akhirnya semacam bermasalah yah ???)
Loe : oke deh, engga apa-apa (dia sambil motoin hasil kerja tugas aku “Gue” )
Gue : emang kamu belum selesai ngerjain tugasnya yah ?
Loe : uda sih .... bla bla bla bling bling bling
                Nah, atas kejadian tersebut aku merasa kecewa, merasa kecolongan karena tugas ku yah seperti tadi itu. Yah meskipun aku engga tahu persis bagaimana hasil kerja dia sendiri. Jujur sih mungkin aku udah berburuk sangka duluan, yah itulah kelemahan dan kelalaian manusia. Coba bayangin kalau hasil kerja dia lebih bagus, lebi baik dari hasil aku yang sebelumnya dijadikan contoh, pedoman, referensi untuk hasilnnya. Kan waah... engga asyik tuh. Rugi dong aku. Udah kerja sendiri, dan bla bla bla. Ehm.. mungkin ini hukum alam kali yah. Tak selamanya kita mendapatkan sesuatu hal yang pas dengan apa yang telah kita lakukan. Mengapa demikian ?, mungkin kita memberi kita masih merasa tidak ikhlas sepenuhnya, masih mengharap imbalan, dan lain sebagainya.

                Dari kejadian seperti itu, aku merasa kecewa, dan rasanya cukup sekali saja. Hargai dan jaga kreatifitas kita hasil dari usaha kita sendiri. Tetap berbuat baik, dengan berfikir positif. Dan jadilah diri sendiri, percaya pada kemampuan kita sendiri. Jadikanlah orang besar, orang bijak sebagai contoh kita, tetapi bukan menirunya

TALANGO-SUMENEP-MADURA-JAWA TIMUR

GILI TALANGO- gili (pulau) Talango begitulah sebutan nama sebuah gili kecil yang terletak di ujung timur pulau Madura. Gili Talango yng hanya terdapat satu kecamatan, yaitu Kecamatan Talango. Memiliki 8 desa yaitu desa Talango, desa Padike, desa Gapurana, desa Cabbiya, desa Essang, desa Palasa, desa Kombang,dan Poteran.
Masyarakat di Kecamatan Talango umumnya bermata pencaharian sebagai petani ladang, nelayan, pedagang. Bagi masayarakat pesisir mayoritas sebagai nelayan,dikarenakan letak geografis rumah mereka dengan pantai yang berdekatan, sehingga menjadikan profesi nelayan sebagai matapencaharian mereka. Sedangkan masyarakat yang letak rumahnya tidak dekat dengan pantai, mereka berprofesi sebagai petani, mereka memiliki lahan tanah atau ladang yang dalam bahasa Madura disebut dengan “tegghel” ladang mereka biyasanya ditanami dengan tanaman musiman, seperti jagung, semangka, ketela, cabai, tidak ada komoditas utama karena tekstur atau kontur tanah yang gersang.
Dahulu masyarakat talango bertransportasi dengan menggunakan alat transportasi yang masih sangat sederhana. Dengan menggunakan perahu kecil untuk menyeberang ke Kalianget. Dari segi penerangan masyarakat di kecamatan Talango menggunakan diesel yang berbahan bakar solar. Listrik masih belum masuk di desa-desa Kecamatan Talango. Seiring berkembangnya zaman dan tekhnologi, maka penduduk Talango dapat merasakan dan menikmati aliran listrik, yang kemudian dapat membantu kegiatan masyarakat di malam hari. Dan transportasi yang juga berubah yang sangat membantu aktifitas terutama pada perekonomian masyarakat Talango yang juga semakin berkembang dengan adanya alat transportasi penyeberangan berupa kapal tongkang dan perahu. Bagi penduduk yang tinggal didekat pelabuhan, maka kebanyakan dari penduduknya bekerja sebagai kuli perahu dan tongkang.
Pulau Talango memiliki keindahan alam tersendiri, yang masih belum banyak orang mengetahuinya. Seperti di pantai Ponjuk dan pantai Jupaet. Pantai Ponjuk terletak di sebelah selatan pulau Talango, yang tepatnya berada di desa Padike. Hamparan rumput yang luas, dan tepian pantai yang berpasir dan berbatu membuat pantai ini menjadi tempat yang tepat untuk melepas penat, bermain-main dengan teman, menikmati indahnya alam dengan angin yang semilir. Beralih kearah ujung timur pulau Talango di Desa Kombang, disana terdapat pemndangan alam yang begitu indah, yaitu pantai Jupaet dengan tebing-tebing bebatuannya bak benteng melindungi daratan, dan pohon-pohon siwalan yang berjejer rapi melambai lambai menambah keindahan dan kerindangan tempat tersebut. Berjarak sekitar ½ jam dari ibu kota kecamatan, kita dapat langsung menikmati indahnya pulau Talango di ujung timur dengan menikmati matahari terbit di pagi hari. Karena Talango adalah pulau, tidak heran jika keindahan alamnya identik dengan pantai disekelilingnya. Bergeser ke arah utara, kita juga dapat menikmati suasana pantai yang damai di dusun Karengan desa Talango, namanya pantai Bheru. Di sebelah ujung barat Desa Talango kita juga dapat menikmati indahnya pantai dengan melihat lalu lalang orang-orang yang akan menyeberang dan perahu-perahu hilir mudik di tengah pantai, di hiasi dengan matahari terbenam yang membuat keindahan pulau ini menjadi lebih eksotis. Jika pergi ke Talango tak lengkap rasanya jika tak berkunjung ke pantai-pantainya.
Selain pantai-pantainya yang memiliki keindahan alam tersendiri. Talango juga memiliki tempat wisata religi yang banyak dikunjungi para wisatawan dan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. Makam Asta Sayyid Yusuf, begitu terkenal dikalangan masyarakat umum. Terletak tidak jauh dari arah pelabuhan, yang berjarak sekitar 1km di Desa Padike. Dapat ditempuh dengan berjalan kaki, atau dengan menaiki caktor (becak motor). Disana kita dapat berziarah dan dapat pula membawa oleh-oleh untuk keluarga, oleh-oleh khas Talango yaitu kerupuk ikan.

Selain pulau Talango, Kabupaten Sumenep masih memiliki banyak pulau diantaranya gili iyang yang terkenal dengan kandungan oksigen alamnya, gili Labek yang terkenal dengan pantainya yang indah dengan terumbu karang yang masih alami, pulau Kaengan, pulau Sapeken, pulai Paliat, pulau Raas, pulau Sepudi, pulau Sepanjang, pulau Masalembo.